Senin, 03 Oktober 2011

Penyebab dan Gejala TBC dan Efusi Pleura

 Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberkulosis sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, tempat kumuh dan perawatan kesehatan yang tidak adekuat.  Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian organ tubuh lainnya seperti: maninges, ginjal, tulang, dan nodus linfe. Agen infeksius utama tuberkolusis adalah Mycobacterium tuberculosis yang merupakan organisme aerobic tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitive terhadap panas dan sinal ultraviolet.

Tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi. Individu yang berisiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah sebagai berikut: (1) Kontak secara langsung dengan orang yang mempunyai TB aktif; (2) Individu imunosupresi termasuk lansia, pasien dengan kanker, individu yang dalam terapi kortikostiroid, atau individu yang terinfeksi HIV; (3) pengguna obat-obat IV dan alkoholik: (4) Individu tanpa perawatan kesehatan seperti: tunawisma, etnik,  dan individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (misalnya: diabetes, gagal ginjal kronis, penyimpangan gizi, dan lain-lain). Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gejala sistemik/umum
  • Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
  •  Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
  • Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pleura adalah membra tipis terdiri dari dua lapisan yaitu pleura visceralis dan parietalis. Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesothelial, jaringaan ikat, dan dalam keadaan normal, berisikan lapisan cairan yang sangat tipis. Membran serosa yang membungkus parekim paru disebut pleura viseralis, sedangkan membran serosa yang melapisi dinding thorak, diafragma, dan mediastinum disebut pleura parietalis. Rongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks. Rongga pleura dengan lapisan cairan (5 sampai 15ml) yang tipis ini berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura.
Efusi pleura merupakan pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak antara permukaan viseral dan pariental. Pada gangguan tertentu, cairan dapat berkumpul dalam ruangan pleural pada titik dimana penumpukan ini akan menjadi bukti klinis, dan hampir selalu merupakan signifikan patologi. Efusi pleura dapat terdiri dari cairan yang jernih atau dapat mengandung darah atau purulen. Transudat (filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang utuh) terjadi jika faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan reabsorpsi cairan pleural terganggu, biasanya oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik. Eksudat (ekstravasasi cairan kedalam jaringan) biasanya terjadi akibat inflamsi oleh bakteri atau tumor yang mengenai permukaan pleural.






Daftar Pustaka

Pringgoutomo, Sudarto, dkk. (2002). Patologi 1 UMUM. Ed.1. Jakarta: Sagung Seto
Smeltzer, suzanne C. (1996). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing.8. Ed. Philadelphia: Lippincott-Raven Publisher
http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm diunggah pada tanggal 28 September 2011

1 komentar:

  1. ndak do yg komen, bia reni yang ngomen...

    gitu lho t teh yogi?
    *logat yogi

    BalasHapus